بسم الله الرحمن الرحيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنْ شَاءَاللَّهُ website ini dapat membantu Saudaraku yang baik hati dalam meraih kekhusyukan dalam sholat. آمين. Oleh karenanya, kami menganjurkan agar Saudaraku membacanya secara seksama dan tuntas. Dan Saudaraku tentu akan melanjutkan membaca tulisan ini jika Saudaraku merasa ada masalah dalam kekhusyukan pada sholat dan ada keinginan untuk memperbaikinya.
Ketidak khusyukan pada sholat kita itu diakbibatkan oleh masih ada yang salah di dalam sholat yang kita lakukan. Dan pengakuan diri bahwa masih adanya kesalahan ini cukup penting. Hal ini agar kita memberikan perhatian padanya dan termotivasi untuk mencari jawabannya. Dengan harapan, kesalahan yang ada akan diganti oleh ﷲ dengan petunjuk-petunjuk yang akan memperbaiki sholat kita.
Ingat Saudaraku, untuk meraih khusyuk diperlukan kesungguhan dan kegigihan. Dan harus diyakini bahwa kekhusukan hanya dapat diraih hanya atas pertolongan ﷲ semata. إِنْ شَاءَاللَّهُ diujung kesungguhan yang kita lakukan dalam beramal soleh akan datang pertolongan dari ﷲ. Baca Selengkapnya
(2). Tingkatan Orang Yang Shalat
Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah رَحِمَهُ اللهُ di dalam kitabnya “Syarh al-Wabil ash-Shayyib min al-Kalimi ath-Thayyib” mengklasifikasikan orang yang mengerjakan shalat ke dalam lima tingkatan, yaitu: Tingkatan pertama adalah mua’qab (disiksa). Tingkatan ini...
(4). Sunnah-Sunnah dan Pembatal Wudhuk
A. Sunnah-Sunnah Dalam Wudhuk Sunnah-sunnah dalam mengerjakan wudhuk adalah: 1. Bersiwak (gosok gigi) لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِى لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءَ Artinya : Seandainya jika tidak memberatkan ummatku, niscaya aku perintahkan...
(3). Syarat dan Rukun Wudhuk
A. Syarat Wudhuk Syaikh Dr. Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan hafidzahullah menyebutkan syarat wudhuk ada tujuh: Islam Berakal Tamyiz Berniat (letak niat ini ketika hendakakan melakukan ibadah tersebut.) Air yang digunakan adalah air yang bersih dan bukan air...
(2). Sifat Wudhuk Nabi
حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ أَخْبَرَهُ أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ – رضى الله عنه – دَعَا بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْثَرَ ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْمِرْفَقِ...
(4). Tauhid Asma dan Sifat Allah
Keesaan nama dan sifat Allah SWT adalah dengan cara menetapkan nama dan sifat yang Allah SWT tetapkan bagi diriNya dan menafikan nama dan sifat yang Allah SWT nafikan dari diriNya, dengan tanpa tahrif, tanpa ta’thil dan tanpa takyif, tanpa tasybih dan tanpa tafwidh....
(3). Tauhid Uluhiyah
Keesaaan Uluhiyah Allah SWT adalah mengesakan Allah SWT dalam segala bentuk peribadahan baik yang zhahir maupun batin dan wajib menafikan dan menolak beribadah selain kepada Allah SWT. Hal ini selalu kita nyatakan pada saat membaca surat Al-Fatihah dalam shalat:...