Keesaaan Uluhiyah Allah SWT adalah mengesakan Allah SWT dalam segala bentuk peribadahan baik yang zhahir maupun batin dan wajib menafikan dan menolak beribadah selain kepada Allah SWT. Hal ini selalu kita nyatakan pada saat membaca surat Al-Fatihah dalam shalat:

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Artinya : Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami meminta pertolongan [QS Al-Fatihah: 5]

Pengesaan  Uluhiyah  Allah SWT mewajibkan  kita  hanya beribadah  kepada Allah SWT, dan meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT. Perintah hanya menyembah kepada Allah SWT sudah menjadi missi besar dakwah para Nabi dan Rasul. Seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

Artinya : Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu.

Sesungguhnya Pengesaan Rububiah juga disampaikan oleh agama lain seperti Yahudi dan Nasrani bahkan kafir quraisy juga meyakini Pengesaan Rububiah. Mereka juga meyakini bahwa yang menciptakan, memberi rezeki, mengatur kehidupan, menghidupkan dan mematikan adalah Allah. Tetapi untuk Pengesaan Uluhiyah Allah SWT yang benar hanya ada pada agama Islam. Bahkan menjadi rukun pertama dalam rukun Islam.

Artinya : Aku bersaksi tiada Tuhan yang disembah selain Allah           أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ

إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Artinya : Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam.

Setiap seorang muslim dituntut untuk beribadah hanya diperuntukkan kepada Allah SWT. Ibadah yang dimaksud adalah semua hal yang dicintai oleh Allah SWT, baik berupa perkataan, perbuatan ataupun yang berada dalam hati. Yang maksud dengan dicintai Allah SWT adalah segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

Jadi Pengesaan Uluhiyah Allah SWT menekankan pada “hanya meyerahkan semua ibadah hanya kepada Allah semata dan tidak kepada yang lain”. Semua ibadah murni hanya diperuntukkan kepada Allah SWT dan tidak boleh bercampur dengan hajat lain. Jadi, mengenal keesaan Uluhiyah Allah SWT itu adalah kita meyakini sepenuhnya bahwa satu-satunya yang berhak disembah/diibadahi dengan benar sesuai syariat Islam hanya Allah SWT dan tidak kepada selainnya.

Sejauh ini kita sudah memahami siapa Allah SWT. Jika ada yang bertanya siapa Allah SWT itu ? Maka kita sudah mampu menjawabnya :  Allah SWT adalah Tuhan yang menciptakan segenap makhluk, Pemberi rezeki bagi setiap manusia, binatang dan makhluk lainnya, Penguasa alam dan Pengatur semesta, Dia yang menghidupkan dan mematikan, Dia yang mengangkat, menurunkan, memuliakan dan menghinakan, serta Mahakuasa atas segala sesuatu.  Allah SWT adalah Tuhan satu-satunya yang berhak disembah/diibadahi dengan benar sesuai syariat Islam dan tidak kepada selainnya.